Jumat, 10 Januari 2020

SENI TARI



Seni tari merupakan sebuah seni yang mempelajari tentang gerak tubuh berirama yang dilakukan pada saat tertentu. Dalam sebuah seni tari biasanya terdiri dari berbagai macam jenis tari. Diantanya adalah tari tunggal, berpasangan, kelompok, dan kolosal. Tari tunggal biasanya diperagakan oleh satu orang, sedangkan untuk tari berpasangan diperagakan oleh dua orang. 

Jenis tari dikelompokkan menjadi dua jenis tari, dua macam perbedaan itu bisa dilihat dari jumlah penarinya dan macam genre atau alirannya. 

1. Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya 

Dalam sebuah tari pasti ada subjek utama untuk menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari. Yang lain hanya mendukung agar lebih terlihat indah saja. Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya. Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. 

a. Tari Tunggal ( solo ), sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Nik itu penari laki-laki maupun perempuan. Contohnya : Tari Gatot Kaca asal Jawa Tengah 

b. Tari Berpasangan ( duet ), sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau campur laki dan perempuan. Contohnya : Tari Topeng asal Jawa Barat. 

c. Tari Berkelompok ( grup ), sebuah tari senior yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua, tanpa campur laki-laki dan perempuan. Contohnya : Tari Saman asal Aceh. 

2. Tari Berdasarkan Genre / Alirannya 

Seni tari juga dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini mencangkum aliran gerakan itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan. Aliran senior tersebut dapat dikelompokkan mejadi lima kategori. 

a. Tari Tradisional, seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya disebuah daerah. Dalam nilai tersebut ada nilai, filosofi, symbol, dan unsur religious. Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa. Dari segi pakaian tari, rias, kostum, dan menari itu sendiri. Karena menari seperti ini biasanya salah satu disetujui agar tetap berhasil dan tidak hilang zaman. 

b. Tari Tradisional Klasik, tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh bangsawan atau keraton saja. Dikatakan sebagai tarian ini tidak dapat menggantikan gerakannya, pun tidak semua jenis tari tradisional memang tidak bisa diganti gerakannya. Jika tarian tersebut diganti atau hanya ditambahkan, yang berisi tarian tersebut adalah budaya, maka hanya akan merusak nilai tari itu sendiri. Meskipun zaman sudah berganti tahun, atau bahkan sebaliknya tahun. Tarian itu tidak boleh diotak-atik. 

c. Tari Kerakyatan Tradisional, kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan terbalik dikembangkan dari masyarakat bawah atau rakyat biasa. Berbeda dengan tradisional klasik, gerakan yang satu ini tidak terlalu baku. Lebih bisa di satu padukan dengan gerakan baru yang lebih menarik. Karena menari ini tidak harus memiliki syarat yang berbelit untuk dilakukan. Dari segi gerakan atau penampilan. Tari tradisional kerakyatan biasanya dilaksanakan atau di adakan dalam bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan. 

d. Tari Kreasi Baru, tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer atau disebut juga tari penata. Seni gerakan yang menarik juga sudah jauh dari kaku. Gerakan yang bergerak bebas, tetapi masih tetap dalamn gerakan tari yang estetis dan indah. Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam. Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut. Tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru pola non-tradisi. 

Tari kreasi baru pola tradisi : Tari senior ini menggunakan sentuhan tidak tradisional. Baik itu gerakannya, rias, dan kostum iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam tarian jenis ini. 

Tari kreasi baru pola non-tradisional : tarian ini tidak menggunakan yang sama sekali tidak tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakannya, rias, kostum, dan iramanya. Dari sini kita bisa mengartikan tarian ini modern. 

e. Tari Kontemporer, merupakan tarian yang menggunakan gerakan-gerakan yang bersifat simbolik, unik, dan mengandung pesan tertentu didalamnya. Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari musik sederhana, orchestra, hingga musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik digital. Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema yang dibawakan. Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang membawa gerakan tertentu menggerakan perjuangan tokoh, atau peristiwa, atau juga hari tertentu yang mana membawa cerita khusus. 

Dalam acara adat, tentunya peran tari dalam upacara kerajaan tentu berpengaruh. Bahkan dari dulu hingga kini, tarian digunakan dalam penyambutan tamu. Sehingga sejarah seni tarian di Indonesia dari masa ke masa mengalami perkembangan. 

v Era Primitif, dimulai dari awal sebelum adanya kerajaan di Indonesia, tarian dipercaya sebagai sebuah daya magis nan sacral. Sehingga tercipta tarian yang digunakan berdasarkan kepercayaan mereka. Salah satunya adalah tari hujan, tari eksorisme, tari kebangkitan, dan lain-lain. Penciptaan tari ini didasari serta diilhami dari gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup. Seperti misalnya menirukan gerakan seekor binatang yang ingin diburu. Umunya, tari di era primitif dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok. 

v Era Hindu Budha, yang mana terpengaruh oleh budaya yang dibawa pedagang. Mulai dari era Hindu Budha, sebuah tarian mulai memiliki standardisasi serta patokan, karena ada sebuah literatur tentang seni tari. Literatur kesenian tari ini dikarang oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerak tangan mudra. 

v Era Islam, pada era penyebaran agama islam, tarian hanya diperagakan oleh orang-orang dari luar Indonesia dan dilakukan pada saat hari raya. Kemudian perkembangan seni tari di Indonesia pada era islam dimulai tahun 1755 saat Kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Dengan dibaginya kerjaan Mataram Islam, kedua kerajaan ini mulai menunjukkan identitas mereka lewat seni tari. Sehingga, tarian yang ditampilkan bisa menjadi sebuah ciri khas dan identitas dari masing-masing kerajaan. 

v Era Penjajahan, sejarah kesenian di Indonesia mengalami kemunduran di era penjajahan dikarenakan suasana saat itu sedang kacau. Akan tetapi, seni tari yang diperagakan di istana teteap dilaksanakan bahkan terpelihara dengan baik. Pada masa penjajahan, kesenian tari hanya diperagakan pada acara-acara penting kerajaan. 

v Era Setelah Kemerdekaan, seni tari terus kembali berjalan setelah Indonesia merdeka sehingga tarian bisa dilakukan untuk upacara adat serta keagamaan. Terkadang, tarian ini juga berkembang saat ini sebagai sebuah hiburan. Selain itu, saat ini sudah mulai banyak anak muda yang mulai tertarik dengan dunia tari. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang menyukai tari serta dapat memperagakan berbagai macam jenis tari. Mulai dari tari tradisional bahkan hingga tari modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar